KUBUS: Perjalanan dan Misi Besar Komunitas Inspiratif

Kolase foto kegiatan komunitas KUBUS yang mencakup aksi sosial di sekolah dasar, panti jompo, dan sesi gathering. Beragam momen kebersamaan terlihat, seperti edukasi anak-anak, interaksi dengan lansia, serta kegiatan berbagi dan penguatan komunitas.

beasiswaunggulansurabaya.com., SURABAYA—Sejak tahun 2018, Komunitas Beasiswa Unggulan Surabaya (KUBUS) hadir sebagai ruang bagi para awardee Beasiswa Unggulan untuk tumbuh berproses bersama.

Tidak sekadar berbagi informasi beasiswa, KUBUS telah menjadi komunitas yang mengukuhkan misinya dalam menggerakkan perubahan, membangun jejaring, serta menginspirasi generasi muda untuk terus maju dan berkontribusi bagi masyarakat.

Kilas balik sejarah pendiriannya, mulanya KUBUS lahir sebagai komunitas kecil yang mewadahi pertemuan para awardee berdialektika, meniti gebrakan sederhana berupa penyelenggaraan webinar yang menyosialisasikan seputar Beasiswa Unggulan dan disukseskan oleh segelintir anggotanya dalam kurun waktu satu minggu saja.

Pascawebinar, rapat evaluasi kian serius dengan diskusi akan progres substansial secara berkelanjutan dari sebuah komunitas yang membutuhkan kejelasan struktur organisasi.

Bangkit Putra Sagara selaku mahasiswa Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur dengan menggandeng M. Riswanto selaku mahasiswa Manajemen UNUSA—terpilih sebagai Ketua dan Wakil KUBUS yang pertama.

Krisis pada sepertiga awal 2019 yang ditandai dengan merebaknya Covid-19, diperparah oleh adanya desas-desus isu pengalokasian dana pendidikan untuk penanganan krisis kesehatan menarik kekhawatiran para awardee yang kedapatan terlambat menerima penyaluran tunjangan biaya hidup.

Berangkat dari keresahan itulah, KUBUS mempelopori terselenggaranya kongres yang mempertemukan seluruh koordinator awardee Beasiswa Unggulan dari masing-masing universitas selingkup Surabaya, yang kala itu bertempat di UNUSA.

Kongres tersebut menjadi forum diskusi yang merealisasikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan bersama, hingga desakan urgensi dari pentingnya penyaluran tunjangan biaya hidup para awardee berhasil disetujui oleh Kemendikbud.

Suksesnya kongres yang terselenggara, kian memotivasi Bangkit beserta jajaran anggota departemennya berfokus merumuskan sistematisasi dari struktur KUBUS yang diharapkan dapat beregenerasi; mulai dari badan dan dinamika organisasi, fokus orientasi visi dan misi, durasi pergantian kabinet, porsi tiap-tiap struktur kepengurusan antardepartemen, hingga prosedur alih jabatan pengurus.

KUBUS in Action 1.0 sebagai program kerja pengabdian masyarakat yang bertempat di Madura kala itu menjadi titik balik dari regenerasi kepemimpinan Bangkit dan Riswanto seiring bergabungnya banyak anggota baru yang akan meneruskan misi mereka. Termasuk kedatangan Alvan Alfaridzi—mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi ITS yang terpilih sebagai Ketua KUBUS periode selanjutnya.

Lebih lanjut Bangkit menuturkan harapannya kepada generasi penerus KUBUS, “Menilik track record KUBUS yang kian berkembang pesat dari tahun ke tahun tentu saja sangat membanggakan. Yang menjadi poin terpenting adalah bagaimana keanggotaan yang tergabung tidak stuck dan sekadar ikut secara semata-mata saja, melainkan harus mendapatkan ilmu baru yang nantinya dapat menjadi pengalaman mereka sebelum terjun di masyarakat, dunia kerja, maupun jenjang pendidikan lanjut.” tuturnya.

Sejalan dengan harapan pendirinya, Melinda Arta Reza Putri—mahasiswi S-1 Kesehatan Masyarakat UNAIR sebagai Ketua KUBUS periode 2024-2025 lanjutkan tradisi pemberdayaan awardee Beasiswa Unggulan dalam KUBUS dengan menebar kebermanfaatan, wadah yang menyatukan kolaborasi antarawardee, serta menjalin tali silaturahmi dan jejaring relasi antaralumnus.

Ia mengusung Kabinet Suksmatara yang memuat akronim Semangat, Ulet, Kreatif, Sejahtera, Mandiri, Amanah, Tekun, Aktif, Rasional, dan Adil. Selain itu, “Suksma” dalam Sanskerta berarti halus atau mendalam, sementara “Tara” berarti bintang atau yang terbaik. Gabungan ini tidak sekadar mencerminkan komunitas yang menginspirasi dalam pengetahuan, tetapi juga bersinar dalam prestasi dan tindakan.

Melinda menambahkan bahwa keberlanjutan KUBUS sangat bergantung pada semangat kebersamaan dan inovasi dari generasi penerus.

“Harapannya generasi Komunitas Beasiswa Unggulan Surabaya untuk periode selanjutnya dapat menjadi komunitas yang bertumbuh dan berkembang serta memberikan kebermanfaatan ke seluruh awardee. Selain itu, meningkatkan jejaring dan bakat dari para awardee untuk meningkatkan skill-nya.” harapnya.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi yang terus dijaga, KUBUS diyakini akan terus menjadi ruang bagi para awardee untuk berkembang, berkarya, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

1 thought on “KUBUS: Perjalanan dan Misi Besar Komunitas Inspiratif”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top